Setelah lima belas abad kemudian,Islam menjadi fenomena sejarah sebagai sebuah peradaban terbesar yang pernah ada dan masih ada hingga saat ini.islam terbesar di seluruh pelosok dunia; dari Aljir sampai di jakarta, dengan jumlah pemeluk sekitar 1,3 milyar manusia atau sekitar seperlima dari total jumlah manusia yang menghuni bumi ini. apabila Rasulullah SAW meninggal lebih dari 125 ribu orang maka dari merekalah sesungguhnya Islam berkembang ke seluruh pelosok dunia
Peradaban selalu bermula dari gagasan. Peradaban besar selalu dari gagasan-gagasan besar. Gagasan-gagasan besar selalu lahir dari akal-akal raksasa. Begitulah kejadiannya,jumlah sahabat yang ditinggalkan Rasulullah SAW memang sedikit,tetapi mereka membawa semangat dan kesadaran sebagai pembangun peradaban dan membawa talenta sebagai arsitek peradaban.
Kesadaran itu terbentuk sejak dini dalam benak mereka. Allah SWT telah menciptakan manusia untuk beribadah dan mengelola serta menegakkan khilafah du muka bumi. Untuk itu,Allah SWT memberikan mereka "juklak" (petunjuk pelaksana) berupa Al-Qur'an dan menurunkan rasul sebagai "komunikator" Allah SWT sekaligus sebagai pemberi contoh pelaksana dalam kehidupan nyata.
Sejak awal mereka menyadari bahwa Al-Qur'an bukanlah sebuah buku filsafat kehidupan,yang kering dan rumit atau pikiran-pikiran indah yang tersimpan di menara gading dan tidak mempunyai alas dalam realitas kehidupan. Al-Qur'an adalah sebuah petunjuk manual tentang bagaimana seharusnya kita mengelola kehidupan di bumi ini. bumi ini adalah ruang tempat dimana kita menurunkan kehendak-kehendak Allah SWT yang termaktub dalam wahyu,menjadi satuan-satuan realitas dalam kehidupan manusia di muka bumi. Bumi adalah realitas kasat mata yang harus dikelola manusia.
Begitulah Rasulullah SAW memberikan tamsil bahwa silsilah nabi dan rasul yang turun ke bumi ini seperti sebuah bangunan, dimana setiap nabi atau rasul menyelesaikan satu tahap pekerjaan,hingga tiba saatnya Allah SWT menutup mata rantai kenabian dimana "Aku" kata Rasulullah SAW meletakkan batu terakhir.
Kemampuan itulah yang mislanya terlihat dalam sejarah ekspansi Islam khususnya pada Khulafaurasyidin dalam bidang politik. Ekspansi besar-besaran terjadi selama 30 tahun pada masa keempat Khulafaurasyidin ini telah disertai dengan peletakan dasar-dasar ketatanegaraan; bentuk dan sistem pemerintahan yang berorientasi global state tapi bersifat desentralisasi,sistem pemilihan khalifah,sistem administrasi dan keuangan negarayang berkembang pesat khususnya dalam pengelolaan wilayah-wilayahbaru,manajemen konflik dan lain-lain dalam bidang keamanan dan geostategis.
Di manakah Sang Arsitek itu Kini ....?
Dimanakah akal-akal besar yang pernah mengoncang peradaban dunia dengan temuan-temuan itu? Dimanakah akal-akal muslim
Peradaban selalu bermula dari gagasan. Peradaban besar selalu dari gagasan-gagasan besar. Gagasan-gagasan besar selalu lahir dari akal-akal raksasa. Begitulah kejadiannya,jumlah sahabat yang ditinggalkan Rasulullah SAW memang sedikit,tetapi mereka membawa semangat dan kesadaran sebagai pembangun peradaban dan membawa talenta sebagai arsitek peradaban.
Kesadaran itu terbentuk sejak dini dalam benak mereka. Allah SWT telah menciptakan manusia untuk beribadah dan mengelola serta menegakkan khilafah du muka bumi. Untuk itu,Allah SWT memberikan mereka "juklak" (petunjuk pelaksana) berupa Al-Qur'an dan menurunkan rasul sebagai "komunikator" Allah SWT sekaligus sebagai pemberi contoh pelaksana dalam kehidupan nyata.
Sejak awal mereka menyadari bahwa Al-Qur'an bukanlah sebuah buku filsafat kehidupan,yang kering dan rumit atau pikiran-pikiran indah yang tersimpan di menara gading dan tidak mempunyai alas dalam realitas kehidupan. Al-Qur'an adalah sebuah petunjuk manual tentang bagaimana seharusnya kita mengelola kehidupan di bumi ini. bumi ini adalah ruang tempat dimana kita menurunkan kehendak-kehendak Allah SWT yang termaktub dalam wahyu,menjadi satuan-satuan realitas dalam kehidupan manusia di muka bumi. Bumi adalah realitas kasat mata yang harus dikelola manusia.
Begitulah Rasulullah SAW memberikan tamsil bahwa silsilah nabi dan rasul yang turun ke bumi ini seperti sebuah bangunan, dimana setiap nabi atau rasul menyelesaikan satu tahap pekerjaan,hingga tiba saatnya Allah SWT menutup mata rantai kenabian dimana "Aku" kata Rasulullah SAW meletakkan batu terakhir.
Kemampuan itulah yang mislanya terlihat dalam sejarah ekspansi Islam khususnya pada Khulafaurasyidin dalam bidang politik. Ekspansi besar-besaran terjadi selama 30 tahun pada masa keempat Khulafaurasyidin ini telah disertai dengan peletakan dasar-dasar ketatanegaraan; bentuk dan sistem pemerintahan yang berorientasi global state tapi bersifat desentralisasi,sistem pemilihan khalifah,sistem administrasi dan keuangan negarayang berkembang pesat khususnya dalam pengelolaan wilayah-wilayahbaru,manajemen konflik dan lain-lain dalam bidang keamanan dan geostategis.
Di manakah Sang Arsitek itu Kini ....?
Dimanakah akal-akal besar yang pernah mengoncang peradaban dunia dengan temuan-temuan itu? Dimanakah akal-akal muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar